Langsung ke konten utama

GePure (GenBI Penyuluhan dan Genbi oleh Kreatif)

Kegiatan GePure ini merupaka kegiatan yang diadakan oleh Devisi Sosial dan Lingkungan Genbi Komisariat UIN Mataram yang mengusung tema “Sosialisasi dan Kreativitas Pemberdayaan Lingkungan). Yang di mana peserta dalam kegiatan ini bukan hanya dari devisi Sosial dan Limggungan Komsat UIN saja, atau pun anggota Genbi Komsat UIN, namun melibatkan anggota Genbi NTB, yang menghadirkan teman-teman anggota Genbi dari Universitas lainnya yang berada di naungan Genbi NTB.

Acara ini dilaksanakan secara offline, yang di mana kegiatan ini adalah sosialisasi lingkungan dan pelatihan dalam bentuk praktik mengolah barang bekas menjadi barang yang berguna dan layak ekonomis. 

Tepat pada hari selasa, 29 Juni 2021 acara GePure ini dilangsungkan di Auditorium Kampus 2 UINMA, yang dimulai dengan pembukaan pada pukul 08.00 kemudian sambutan oleh ketua GenBi Komisariat UIN Mataram saudara Yaumu Mazid dan sambutan Ketua Koorwil Genbi NTB saudara Rahmat Fajulul. Yang kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi lingkungan yang dalam hal ini disampaikan oleh Bapak. Ahmad Sukriadi, S.kom,I,Cht (Pemerhati Lingkungan & Instruktur Hypnotrapi).

Materi oleah kreatif ini langsung disampaikan oleh pengelola Bank sampah, yang di mana terlebiih terlebih dahulu dijelaskan cara pengolahan barang-barang bekas yang tidak terpakai yang kemudian diolah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis atau dapat digunakan kembali dalam bentuk yang berbeda. Pada kesempatan ini peserta GePure membuat bunga dan vas bunga. 

Peserta terlebih dahulu telah diinformasikan oleh panitia pelaksana untuk dapat membawa gunting dan lilin masing-masing orang, yang kemudian benda tersebut akan digunakan langsung ketika praktik pada olah kreatif. 

Pada olah kreatif kali ini menggunakan bahan-bahan bekas plastik untuk membuat bunga dan vas bunga yang kemudia menggunakan piloks sebagai pewarna dari plastik-plastik yang digunaka untuk mempercatik penampilan, dan membuat kerajinan lebih terlihat hidup, yang kemudian hasil dari olah kreatif kali ini langsung diserahkan kepada Bank Indonesia, yang menyimbolkan sosialisasi lingkungan dan olah kreatif oleh Genbi NTB pada umumnya dan Gebi UIN Mataram pada Khususnya.

Di dalam sosialisasi lingkungan para anggota gembi diberikan pemberitahuan mengenai apa yang terjadi pada lingkungan kita, yang sangat membutuhkan kekreativitas untuk dapat meminimalkan permasalahan yang. Karena gerakan yang kita mulai lakukan akan berdampak luas kedepannya, bukan hanya menyentuh satu sektor saja, namun akan dapat menggerakkan sektor-sektor lainnya. Yang di mana dengan pengetahuan mengenai lingkungan ini membuka lapangan pekerjaan nantinya yang akan membantu prekonomian juga pemberdayaan tenaga kerja pada lingkungan sekitar yang berdampak pada pembangunan daerah. 

Yang kemudian disambung dengan praktik olah kreatif, sehingga peserta tidak menyimpan pengetahuan tadi di dalam angan-angan saja, namun dapat langsung mewujudkannya pada barang-barang bekas yang terlihat nyata akan kembali berguna dengan kekreativitasan kita dalam mengolahnya sesuai dengannya. Telah diperhitungkan sebelumnya bahwa barang-barang bekas yang digunakan adalah barang yang kerap kita jumpai setiap hari yang tergolong sulit untuk penguraiannya, yaitu plastic. Dari sini para peserta dapat langsung menerapkannya setelah mengikuti GePure ini sebagai out put dalam kegiatan kali ini.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Itu GENBI ?

Dalam sejarah bermula dari obrolan santai saat berbuka puasa bersama , usai acara penandatanganan perjanjian kerjasama pemberian Beasiswa antara Bank Indonesia dengan Universitas Indonesia, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Institut Pertanian Bogor dan Universitas Negeri Jakarta pada 3 Agustus 2011, muncul wacana untuk membentuk wadah berhimpun (komunitas) untuk menjalin komunikasi dan interaksi, saling menginspirasi, memotivasi serta menjalin sinergi antar sesama mahasiswa penerima Beasiswa Bank Indonesia.  Pada saat itu muncullah  beberapa kesepakatan, diantaranya adalah; nama dan lambang untuk Komunitas Penerima Beasiswa Bank Indonesia adalah Generasi Baru Indonesia (GenBI) , membentuk tim perumus dan kelompok kerja yang bertugas untuk merencanakan pertemuan umum dan deklarasi yang akan dilaksanakan pada 11 November 2011 (11-11-11) serta menyusun rancangan Konstitusi Organisasi (Statuta, AD dan ART). Berbagai cara dilakukan oleh kelompok kerja unt...

Divisi Kewirausahaan GenBI NTB

GENBI KEWIRAUSAHAAN          Devisi kewirausahaan merupakan bagian dari slah satu devisi di GenBI yang beranggotaan 24 orang mahasiswa penerima beasiswa yang terbagi menjadi 12 orang dari komisariat UIN MA dan 12 orang dari komisariat UNRAM.           Di devisi kewirausahaan ini atau yang biasa di sebut team penjualan dari GenBI . Ada beberapa produk unggulan dalam penjualan dari devisi kewirausahaan diantaranya: es genbira, Sate jamur,   Bananagih,   Donat.           Selain itu bukan hanya sekedar melakukan kegiatan berwirausaha tetapi ada tujuan atau pencapaian yang dilakukanoleh devisi kewirausahaan di antaranya Yang dilakukan adalah untuk membuat devisi ini maju yang itu membuat kelompok" yang akan bertugas untuk melakukan penjualan sesuai dgn jadwal yg telah di tetapkan dan di masing" kelompok dibagi juga ada yng bertugas se...

IZINspire dan GenHALAL: Dua program unggulan Divisi Kewirausahan GenBI Komisariat Universitas Mataram

GenBI Komisariat Universitas Mataram menjalin kerja sama yang erat dengan Dinas Perindustrian Nusa Tenggara Barat, menginisiasi program kewirausahaan yang progresif untuk memberikan bantuan kepada masyarakat di Dusun Berembeng Barat.  Fokus utama dari inisiatif ini adalah memberikan dukungan dalam pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB) dan memperoleh Sertifikasi Halal secara gratis, periode pelaksanaannya mencakup bulan September hingga November 2023.  Sebanyak lima Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) telah mendapatkan manfaat dari bantuan ini, melalui pendaftaran NIB, sementara empat UMKM lainnya didaftarkan untuk mendapatkan sertifikasi halal. Program inovatif ini merespons permintaan mendesak dari penduduk setempat, yang sebelumnya terkendala oleh biaya pendaftaran yang tinggi yang biasanya dikenakan oleh agen pendaftaran. Banyak di antara mereka enggan untuk melibatkan diri dalam proses formalisasi usaha karena khawatir akan beban biaya yang mungkin mencapai jutaan rup...