Langsung ke konten utama

Sosialisasi Pembuatan dan Penyaluran Handsanitizer


(Jum’at, 12/06/2020) GenBI NTB Komisariat UNSA Devisi Pendidikan melaksanakan kegiatan Sosialisasi Pembuatan dan Penyaluran Handsanitizer bersama karang taruna dan remaja masjid Desa Jorok. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian pada masyarakat dalam upaya peningkatan kesadaran perlindungan diri pada masa pandemi Corona virus (Covid-19) dan persiapan menghadapi tatanan hidup baru, new normal. 

Menggunakan bahan alami sebagai bahan utama, Handsanitizer ini dapat dengan mudah dibuat Sobat GenBI NTB dari rumah. Adapun bahan-bahan yang perlu disiapkan ialah: 
(Penyerahan Handsanitizer pada Masyarakat)
  • 100 ml bahan utama (ekstrak daun serei dan daun sirih atau ekstrak jeruk purut) 
  • 3 sdm Aloevera 
  • 100 ml Alkohol 
  • 1500 ml Air mineral
    Dengan mencampurkan komposisi diatas, Sobat GenBI NTB bisa membuat sendiri Handsanitizer di rumah. 
Tanpa ada hambatan yang berarti, kegiatan ini berjalan sesuai yang di rencanakan. “Masyarakat sendiri memberikan respon yang sangat positif terkait pelatihan yang kami adakan” ungkap Ketua Komisariat UNSA, Fauzi Miarda. Ia juga menambahkan bahwa antusiasme yang luar biasa dari masyarakat, khususnya karang taruna dan remaja masjid Desa Jorok terasa hingga akhir kegiatan. Hasil dari pelatihan ini disalurkan pada masyarakat yang dipusatkan pada beberapa lokasi dan fasilitas umum, seperti masjid, kantor desa, portal desa, dan beberapa titik keramaian. 

Pandemi memang belum berakhir, tetap hati-hati serta perhatikan perlindungan diri. Semua tidak akan berubah, jika kita tidak bergerak membuat perubahan. 

#CegahCorona 
#JagaKesehatanKita  
#GenBI #EnergiUntukNegeri



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Itu GENBI ?

Dalam sejarah bermula dari obrolan santai saat berbuka puasa bersama , usai acara penandatanganan perjanjian kerjasama pemberian Beasiswa antara Bank Indonesia dengan Universitas Indonesia, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Institut Pertanian Bogor dan Universitas Negeri Jakarta pada 3 Agustus 2011, muncul wacana untuk membentuk wadah berhimpun (komunitas) untuk menjalin komunikasi dan interaksi, saling menginspirasi, memotivasi serta menjalin sinergi antar sesama mahasiswa penerima Beasiswa Bank Indonesia.  Pada saat itu muncullah  beberapa kesepakatan, diantaranya adalah; nama dan lambang untuk Komunitas Penerima Beasiswa Bank Indonesia adalah Generasi Baru Indonesia (GenBI) , membentuk tim perumus dan kelompok kerja yang bertugas untuk merencanakan pertemuan umum dan deklarasi yang akan dilaksanakan pada 11 November 2011 (11-11-11) serta menyusun rancangan Konstitusi Organisasi (Statuta, AD dan ART). Berbagai cara dilakukan oleh kelompok kerja unt...

Divisi Kewirausahaan GenBI NTB

GENBI KEWIRAUSAHAAN          Devisi kewirausahaan merupakan bagian dari slah satu devisi di GenBI yang beranggotaan 24 orang mahasiswa penerima beasiswa yang terbagi menjadi 12 orang dari komisariat UIN MA dan 12 orang dari komisariat UNRAM.           Di devisi kewirausahaan ini atau yang biasa di sebut team penjualan dari GenBI . Ada beberapa produk unggulan dalam penjualan dari devisi kewirausahaan diantaranya: es genbira, Sate jamur,   Bananagih,   Donat.           Selain itu bukan hanya sekedar melakukan kegiatan berwirausaha tetapi ada tujuan atau pencapaian yang dilakukanoleh devisi kewirausahaan di antaranya Yang dilakukan adalah untuk membuat devisi ini maju yang itu membuat kelompok" yang akan bertugas untuk melakukan penjualan sesuai dgn jadwal yg telah di tetapkan dan di masing" kelompok dibagi juga ada yng bertugas se...

IZINspire dan GenHALAL: Dua program unggulan Divisi Kewirausahan GenBI Komisariat Universitas Mataram

GenBI Komisariat Universitas Mataram menjalin kerja sama yang erat dengan Dinas Perindustrian Nusa Tenggara Barat, menginisiasi program kewirausahaan yang progresif untuk memberikan bantuan kepada masyarakat di Dusun Berembeng Barat.  Fokus utama dari inisiatif ini adalah memberikan dukungan dalam pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB) dan memperoleh Sertifikasi Halal secara gratis, periode pelaksanaannya mencakup bulan September hingga November 2023.  Sebanyak lima Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) telah mendapatkan manfaat dari bantuan ini, melalui pendaftaran NIB, sementara empat UMKM lainnya didaftarkan untuk mendapatkan sertifikasi halal. Program inovatif ini merespons permintaan mendesak dari penduduk setempat, yang sebelumnya terkendala oleh biaya pendaftaran yang tinggi yang biasanya dikenakan oleh agen pendaftaran. Banyak di antara mereka enggan untuk melibatkan diri dalam proses formalisasi usaha karena khawatir akan beban biaya yang mungkin mencapai jutaan rup...