Langsung ke konten utama

Penampilan Tujuh Anggota GenBI pada Acara “Pelatihan Wartawan Nasional”



Penampilan Tujuh Anggota GenBI pada
Acara “Pelatihan Wartawan Nasional”
Oleh: Siti Ismania
Foto bersama anggota GenBI

Tujuh anggota Generasi Baru Indonesia  Nusa Tenggara Barat (GenBi NTB) memberikan penampilan terbaik mereka berupa kesenian daerah khas lombok yaitu “peresean” dan “tarian kembang sembah” pada acara  “Pelatihan Wartawan Nasional” yang diprakarsai oleh Departemen Komunikasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi NTB. Pelatihan dengan tema “Kondisi Perekonomian Terkini dan Respon Kebijakan BI” tersebut diselenggarakan pada tanggal 20-22 April 2018 di Hotel Katamaran, Senggigi, Lombok. Dihadiri oleh seluruh wartawan daerah Provinsi NTB dan beberapa wartawan dari luar daerah. 

Acara tersebut dibuka pada tanggal 21 April 2018 yang diawali dengan penampilan kesenian dari tujuh anggota Generasi Baru Indonesia Nusa Tenggara Barat (GenBI NTB). Penampilan pertama dari dua mahasiswa Universitas Mataram (UNRAM) Ni Nyoman Suliati dan Ni Nengah Sintya Nandasmara yang membawakan tarian asli Lombok yaitu tari “Kembang Sembah”.

Foto: Tari Kembang Sembah. Ni Nyoman Suliati (sebelah kiri) dan
Ni Nengah Sinstya Nandasmara (sebelah kanan).



Selanjutnya disusul dengan penampilan kesenian yang kedua yaitu kesenian yang hanya terdapat di daerah Lombok yaitu “Peresean” yang dibawakan oleh dua mahasiswa  Universitas Mataram (UNRAM) yaitu Slamet Khoiri dan Junaidi, dan tiga mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram yaitu Sirojul Huda, M. Hasanudin,  dan M. Taufiq Jayadi.
Foto : Peresean
Slamet Khoiri yang merupakan anggota GenBI sejak 2017  lalu mengaku sangat terkesan bisa tampil secara langsung membawa nama GenBI di depan seluruh wartawan dari provinsi NTB dan wartawan dari luar daerah. Terlebih lagi, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Pak Agusman turut hadir dalam acara tersebut. Hal itu membuatnya merasa beruntung bisa diberikan kesempatan yang begitu berharga.
“Saya bisa tampil di depan Pak Agusman secara langsung, bisa berkomunikasi dan sharing tentang GenBI serta berfoto bersama beliau adalah hal yang sangat membanggakan, itu merupakan kesempatan luar biasa yang bahkan tidak pernah bisa saya peroleh secara mudah waktu Leadership Camp GenBI 2017 lalu di Bogor.” Ungkapnya saat dihubungi melalui whatsapp, Minggu, 03 Juni 2018.

Tidak hanya Khoiri yang merasa bangga, Ni Nyoman Suliati yang merupakan anggota baru GenBI juga merasa senang sekaligus bangga bisa menampilkan tarian untuk pertama kalinya dengan membawa nama GenBI. 

“Perasaan saya tentu sangat senang karena sudah diberikan kepercayaan sebagai pengisi acara pembukaan pada acara tersebut. Suatu kebanggaan bisa membawa nama baik GenBI serta dapat menghibur peserta yang hadir. Penampilan kami juga sekaligus sebagai sarana untuk memperkenalkan kesenian dan tarian khusus dari Suku Sasak yang ada di Lombok kepada peserta yang juga datang dari luar daerah.” Tutur Nyoman saat dihubungi melalui whatsapp, Minggu, 03 Juni 2018 lalu.

Selain memperkenalkan budaya Lombok yang masih dilestarikan sampai saat ini, di acara tersebut juga terdapat pameran produk UMKM binaan Kpw BI NTB untuk para peserta yang ingin membeli oleh-oleh khas Lombok. (Isma)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Itu GENBI ?

Dalam sejarah bermula dari obrolan santai saat berbuka puasa bersama , usai acara penandatanganan perjanjian kerjasama pemberian Beasiswa antara Bank Indonesia dengan Universitas Indonesia, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Institut Pertanian Bogor dan Universitas Negeri Jakarta pada 3 Agustus 2011, muncul wacana untuk membentuk wadah berhimpun (komunitas) untuk menjalin komunikasi dan interaksi, saling menginspirasi, memotivasi serta menjalin sinergi antar sesama mahasiswa penerima Beasiswa Bank Indonesia.  Pada saat itu muncullah  beberapa kesepakatan, diantaranya adalah; nama dan lambang untuk Komunitas Penerima Beasiswa Bank Indonesia adalah Generasi Baru Indonesia (GenBI) , membentuk tim perumus dan kelompok kerja yang bertugas untuk merencanakan pertemuan umum dan deklarasi yang akan dilaksanakan pada 11 November 2011 (11-11-11) serta menyusun rancangan Konstitusi Organisasi (Statuta, AD dan ART). Berbagai cara dilakukan oleh kelompok kerja unt...

Divisi Kewirausahaan GenBI NTB

GENBI KEWIRAUSAHAAN          Devisi kewirausahaan merupakan bagian dari slah satu devisi di GenBI yang beranggotaan 24 orang mahasiswa penerima beasiswa yang terbagi menjadi 12 orang dari komisariat UIN MA dan 12 orang dari komisariat UNRAM.           Di devisi kewirausahaan ini atau yang biasa di sebut team penjualan dari GenBI . Ada beberapa produk unggulan dalam penjualan dari devisi kewirausahaan diantaranya: es genbira, Sate jamur,   Bananagih,   Donat.           Selain itu bukan hanya sekedar melakukan kegiatan berwirausaha tetapi ada tujuan atau pencapaian yang dilakukanoleh devisi kewirausahaan di antaranya Yang dilakukan adalah untuk membuat devisi ini maju yang itu membuat kelompok" yang akan bertugas untuk melakukan penjualan sesuai dgn jadwal yg telah di tetapkan dan di masing" kelompok dibagi juga ada yng bertugas se...

IZINspire dan GenHALAL: Dua program unggulan Divisi Kewirausahan GenBI Komisariat Universitas Mataram

GenBI Komisariat Universitas Mataram menjalin kerja sama yang erat dengan Dinas Perindustrian Nusa Tenggara Barat, menginisiasi program kewirausahaan yang progresif untuk memberikan bantuan kepada masyarakat di Dusun Berembeng Barat.  Fokus utama dari inisiatif ini adalah memberikan dukungan dalam pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB) dan memperoleh Sertifikasi Halal secara gratis, periode pelaksanaannya mencakup bulan September hingga November 2023.  Sebanyak lima Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) telah mendapatkan manfaat dari bantuan ini, melalui pendaftaran NIB, sementara empat UMKM lainnya didaftarkan untuk mendapatkan sertifikasi halal. Program inovatif ini merespons permintaan mendesak dari penduduk setempat, yang sebelumnya terkendala oleh biaya pendaftaran yang tinggi yang biasanya dikenakan oleh agen pendaftaran. Banyak di antara mereka enggan untuk melibatkan diri dalam proses formalisasi usaha karena khawatir akan beban biaya yang mungkin mencapai jutaan rup...