Langsung ke konten utama

Family And Society Gathering di LPKA Mataram

Family And Society Gathering di LPKA Mataram
Oleh :Jihan Amalia

Selasa 18 april 2018 bertempat di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Mataram terlihat tangis haru dari para ana kdidik LPKA bertemudengan keluarganya pada acara family and society gathering dalamrangka memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan yang ke-54.  Padamomen tersebut anak didik LPKA Mataram melakukan berbagai kegiatan gathering diantaranyamembasuh kaki orangtuanya  sebagai bukti cinta kasih mereka dan penghormatan yang mendalam terhadap  jasa orang tuanya sekaligus meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan. 

Kegiatan society and family gathering ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia dan dibuka langsung oleh Menteri Hukum dan HAM di LPKA Tanggerang melalui media video conference. Dalam video tersebut terlihat beberapa LPKA yang juga menggelar peringatan serupa dengan konsep acara yang sudah ditentukan. Kegiatan yang meupakan rangkaian peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-54 tersebut diharapkan menjadi sarana pembinaan kepribadian untuk menguatkan dan membentuk mental spiritual anak, menumbuhkan kreatifitas serta minat dan bakat anak dalam bidang seni, terbukti dengan adanya kegiatan untuk  melukis dengan bertemakan Indonesia, memupuk rasa cinta dan kasih sayang anak kepada orang tua serta menjaga budaya luhur bangsa Indonesia melalui kegiatan ritual permohonan maaf dan membasuh kaki orangtua dalam rangka menunjukan dharma bhaktinya dan penyesalannya.

Dalam sambutannya, Menteri Hukumdan HAM Yasonna Laoly mengingatkan anak didik agar tidak patah semangat. “kalian adalah anak-anak Indonesia seperti  anak-anak Indonesia lainnya   diluar   sana yang walaupun  tempatmu terbatas dinding tapi tidak dengan kretaifitasmu. Walaupun kau terkurung dengan tembok yang tinggi tapi tidak dengan karya-karya  mu.   Ubahlah tantangan          menjadi peluang serta manfaatkan peluang sekecil apapun sebaik-baiknya. Percayalah bahwa kamu mampu melakukanya” ujar  Menkumham.
 
Dalam kegiatan tersebut hadir pula Kepala Kantor Wilayah, Para Kepala Devisidan Para Kepala UPT se-Pulau Lombok. Taklupa pula perwakilan dari Bank Indonesia KPW Nusa Tenggara Barat melakukan sosialisasi mengenai mata uang rupiah sebagai alat transaksi yang sah serta pentingnya menjaga kelayakan uang  dalam system peredaran. Sehingga anak didik dan para tamu undangan bisa mengetahui bagaimana prosedur untuk menjaga agar uang rupiah tetap layak endar. Dan mereka tentunya sangat antusias memahami itu semua.

Selain  kegiatan anak didik pemasyarakatan bertemu dengan keluarganya, ada juga kegiatan melukis bersama anatara anakdidik LPKA Mataram dengan para pejabat structural dengan bertemakan ‘Anak Indonesia’ dikanvas besar yang ditempatkan di sisi pojok lapangan. Selain itu mereka juga menampilkan kemampuan memainkan alat musik religi serta kepiawaian mmereka dalam hal baris berbaris pramuka. Disana terlihat sekali antusias anak-anak didik LPKA Mataram untukmeunjukkan skill mereka seolah mengatakan bahwa ‘ kami bisa sebab kami sama dengan  mereka yang tidak terbatas dinding’.
        
Terakhir acara dirangkaikan  dengan kegiatan sesi foto bersama dengan para pejabat structural sebagai bukti adanya dukungan dari pemerintah terhadap pemulihan kondisi social di masyarakat. Dengan menyaksikan tangis haru danpelukan hangat mereka dengan ayah dan ibunya membuat kami GenBI NTB bisa mengambil banyak sekali pelajaran, termasuk bagaimana menjaga hati oraang tua, sebab sejauh apapun kita melangkah doa dan kasih sayang orang tua akan selalu mengikuti.
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Itu GENBI ?

Dalam sejarah bermula dari obrolan santai saat berbuka puasa bersama , usai acara penandatanganan perjanjian kerjasama pemberian Beasiswa antara Bank Indonesia dengan Universitas Indonesia, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Institut Pertanian Bogor dan Universitas Negeri Jakarta pada 3 Agustus 2011, muncul wacana untuk membentuk wadah berhimpun (komunitas) untuk menjalin komunikasi dan interaksi, saling menginspirasi, memotivasi serta menjalin sinergi antar sesama mahasiswa penerima Beasiswa Bank Indonesia.  Pada saat itu muncullah  beberapa kesepakatan, diantaranya adalah; nama dan lambang untuk Komunitas Penerima Beasiswa Bank Indonesia adalah Generasi Baru Indonesia (GenBI) , membentuk tim perumus dan kelompok kerja yang bertugas untuk merencanakan pertemuan umum dan deklarasi yang akan dilaksanakan pada 11 November 2011 (11-11-11) serta menyusun rancangan Konstitusi Organisasi (Statuta, AD dan ART). Berbagai cara dilakukan oleh kelompok kerja unt...

Divisi Kewirausahaan GenBI NTB

GENBI KEWIRAUSAHAAN          Devisi kewirausahaan merupakan bagian dari slah satu devisi di GenBI yang beranggotaan 24 orang mahasiswa penerima beasiswa yang terbagi menjadi 12 orang dari komisariat UIN MA dan 12 orang dari komisariat UNRAM.           Di devisi kewirausahaan ini atau yang biasa di sebut team penjualan dari GenBI . Ada beberapa produk unggulan dalam penjualan dari devisi kewirausahaan diantaranya: es genbira, Sate jamur,   Bananagih,   Donat.           Selain itu bukan hanya sekedar melakukan kegiatan berwirausaha tetapi ada tujuan atau pencapaian yang dilakukanoleh devisi kewirausahaan di antaranya Yang dilakukan adalah untuk membuat devisi ini maju yang itu membuat kelompok" yang akan bertugas untuk melakukan penjualan sesuai dgn jadwal yg telah di tetapkan dan di masing" kelompok dibagi juga ada yng bertugas se...

IZINspire dan GenHALAL: Dua program unggulan Divisi Kewirausahan GenBI Komisariat Universitas Mataram

GenBI Komisariat Universitas Mataram menjalin kerja sama yang erat dengan Dinas Perindustrian Nusa Tenggara Barat, menginisiasi program kewirausahaan yang progresif untuk memberikan bantuan kepada masyarakat di Dusun Berembeng Barat.  Fokus utama dari inisiatif ini adalah memberikan dukungan dalam pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB) dan memperoleh Sertifikasi Halal secara gratis, periode pelaksanaannya mencakup bulan September hingga November 2023.  Sebanyak lima Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) telah mendapatkan manfaat dari bantuan ini, melalui pendaftaran NIB, sementara empat UMKM lainnya didaftarkan untuk mendapatkan sertifikasi halal. Program inovatif ini merespons permintaan mendesak dari penduduk setempat, yang sebelumnya terkendala oleh biaya pendaftaran yang tinggi yang biasanya dikenakan oleh agen pendaftaran. Banyak di antara mereka enggan untuk melibatkan diri dalam proses formalisasi usaha karena khawatir akan beban biaya yang mungkin mencapai jutaan rup...