Langsung ke konten utama

Kartini’s Day 2018 by GenBI NTB


Kartini’s Day 2018 by GenBI NTB

Oleh: Sirrika Hamidatul Karimah


Pembagian sarapan saat membantu membersihkan jalanan kota Mataram
Sumber Foto: GenBI NTB


Hari tertanggal 21 April selalu menjadi hari perayaan bermakna setiap tahunnya bagi masyarakat indonesia terutama bagi kaum perempuan untuk mengenang jasa sosok tangguh “Raden Ajeng Kartini” atau yang akrab disebut “RA Kartini” yang telah berkorban memperjuangkan hak-hak perempuan untuk terbebas dari belenggu diskriminasi.

            Berbagai pihak menyelenggarakan kegiatan bertema keperempuanan untuk memperingati hari “RA Kartini” dan seperti tahun-tahun sebelumnya GenBI Nusa Tenggara Barat (GenBI NTB) yang merupakan komunitas penerima beasiswa Bank Indonesia untuk daerah NTB tentunya tak ingin melewatkan momentum ini. 

            Untuk peringatan hari “RA Kartini” kali ini yang bertepatan dengan hari Sabtu (21/04/2018) GenBI NTB membuat kegiatan yang cukup istimewa yaitu dengan ikut serta membantu para Kartini tangguh Indonesia yang berprofesi sebagai penyapu jalan di Kota Mataram

Sebanyak seratus orang anggota GenBI NTB yang berasal dari dua universitas berbeda yakni Universitas Islam Negeri Mataram (UIN Mataram) dan Universitas Mataram (UNRAM) terjun langsung ke beberapa tempat pada pagi harinya untuk membantu membersihkan jalanan kota Mataram. Dari seratus orang tersebut dibuat beberapa kelompok untuk disebar ke tempat-tempat yang sudah di rencanakan sebelumnya, diantaranya adalah Jl. Langko, Jl. Majapahit, Jl. Pendidikan, Jl. Pemuda, Bertais, Jl. Cakranegara, Jl. Udayana, Rembiga, Jl. Sriwijaya, dan Pagesangan. Dengan begitu terdapat 10 orarang anggota GenBI NTB yang tersebar disepuluh titik tersebut..

Agenda ini akan memberikan pengalaman yang berharga bagi para anggota GenBI NTB karena dapat merasakan langsung bagaimana membersihkan jalanan luas dimana para perempuan mengemban tanggung jawab yang sama dengan laki-laki dalam profesi ini sehingga diharapkan melalui kegiatan ini setiap anggota dapat memahami arti penting perjuangan para perempuan melalui semangat pantang menyerah para ibu-ibu penyapu jalan yang mayoritasnya adalah ibu rumah tangga ini, pelajaran penting yang diberikan mereka adalah ketika mereka bahkan tak merisaukan profesi mereka dan berjuang demi keluarganya.

“Menjadi seorang kartini tidak harus berkonde dan berkebaya, tetapi bagaimana kita mengaplikasikan nilai-nilai yang diajarkan oleh Raden Ajeng Ayu Kartini, yaa.. membantu para kartini menyapu jalan ini juga salah satunya lo, so exited and I can’t forget it”. Ujar Jihan Amalia, salah satu anggota GenBI NTB yang mengikuti kegiatan pada hari itu.

Usai membersihkan jalan, anggota GenBI NTB membagikan sarapan kepada para Kartini ini, mereka sangat berterimakasih dengan apa yang telah dilakukan oleh GenBI NTB, kepedulian orang lain atas apa yang mereka lakukan memberikan semangat baru untuk mereka.

“Terimaksih sudah membantu kami, semoga akan semakin banyak anak muda seperi kalian yang peduli terhadap orang lain terutama kaum perempuan dan saya pun berharap anak saya ini besarnya akan seperti kalian”. Ujar ibu Erna salah seorang penyapu jalan yang pada hari itu ikut serta membawa anaknya yang berusia sekitar 6 tahun,

Rangkaian kegiatan ini kemudian dilanjutkan pada hari senin (23/04/2018) dengan membagikan bunga kepada setiap karyawati Bank Indonesia sebagai simbol pemberian semangat untuk para Kartini Bank Indonesia yang telah ikut serta berdedikasi membantu dalam menjaga kestabilan perekonomian Indonesia khususnya daerah Nusa Tenggara Barat.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Itu GENBI ?

Dalam sejarah bermula dari obrolan santai saat berbuka puasa bersama , usai acara penandatanganan perjanjian kerjasama pemberian Beasiswa antara Bank Indonesia dengan Universitas Indonesia, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Institut Pertanian Bogor dan Universitas Negeri Jakarta pada 3 Agustus 2011, muncul wacana untuk membentuk wadah berhimpun (komunitas) untuk menjalin komunikasi dan interaksi, saling menginspirasi, memotivasi serta menjalin sinergi antar sesama mahasiswa penerima Beasiswa Bank Indonesia.  Pada saat itu muncullah  beberapa kesepakatan, diantaranya adalah; nama dan lambang untuk Komunitas Penerima Beasiswa Bank Indonesia adalah Generasi Baru Indonesia (GenBI) , membentuk tim perumus dan kelompok kerja yang bertugas untuk merencanakan pertemuan umum dan deklarasi yang akan dilaksanakan pada 11 November 2011 (11-11-11) serta menyusun rancangan Konstitusi Organisasi (Statuta, AD dan ART). Berbagai cara dilakukan oleh kelompok kerja unt...

Divisi Kewirausahaan GenBI NTB

GENBI KEWIRAUSAHAAN          Devisi kewirausahaan merupakan bagian dari slah satu devisi di GenBI yang beranggotaan 24 orang mahasiswa penerima beasiswa yang terbagi menjadi 12 orang dari komisariat UIN MA dan 12 orang dari komisariat UNRAM.           Di devisi kewirausahaan ini atau yang biasa di sebut team penjualan dari GenBI . Ada beberapa produk unggulan dalam penjualan dari devisi kewirausahaan diantaranya: es genbira, Sate jamur,   Bananagih,   Donat.           Selain itu bukan hanya sekedar melakukan kegiatan berwirausaha tetapi ada tujuan atau pencapaian yang dilakukanoleh devisi kewirausahaan di antaranya Yang dilakukan adalah untuk membuat devisi ini maju yang itu membuat kelompok" yang akan bertugas untuk melakukan penjualan sesuai dgn jadwal yg telah di tetapkan dan di masing" kelompok dibagi juga ada yng bertugas se...

IZINspire dan GenHALAL: Dua program unggulan Divisi Kewirausahan GenBI Komisariat Universitas Mataram

GenBI Komisariat Universitas Mataram menjalin kerja sama yang erat dengan Dinas Perindustrian Nusa Tenggara Barat, menginisiasi program kewirausahaan yang progresif untuk memberikan bantuan kepada masyarakat di Dusun Berembeng Barat.  Fokus utama dari inisiatif ini adalah memberikan dukungan dalam pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB) dan memperoleh Sertifikasi Halal secara gratis, periode pelaksanaannya mencakup bulan September hingga November 2023.  Sebanyak lima Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) telah mendapatkan manfaat dari bantuan ini, melalui pendaftaran NIB, sementara empat UMKM lainnya didaftarkan untuk mendapatkan sertifikasi halal. Program inovatif ini merespons permintaan mendesak dari penduduk setempat, yang sebelumnya terkendala oleh biaya pendaftaran yang tinggi yang biasanya dikenakan oleh agen pendaftaran. Banyak di antara mereka enggan untuk melibatkan diri dalam proses formalisasi usaha karena khawatir akan beban biaya yang mungkin mencapai jutaan rup...