Dua
Anggota GenBi NTB ikuti “Ekspedisi Laskar Nusa”
Oleh: Rima
Foto:Ankly
Jahtra Riawan (kiri) Hudroli El Faruhi (kanan)
Dua anggota Generasi Baru
Indonesia Nusa Tenggara Barat (GenBi NTB)
mengikuti “Ekspedisi Laskar Nusa” (Layanan Sosial dan Penukaran Uang Rupiah) yang
diselenggarakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi NTB bekerjasama
dengan Tentara Nasionl Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL). Ekspedisi ini
dilaksanakan di beberapa daerah di NTB
pada 9 s.d. 18 April 2018. Mereka adalah Ankly Jahtra Riawan dan Hudlori El
Faruhi yang masing-masing juga merupakan mahasiswa Universitas Mataram (Unram)
dan Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.
Kegiatan
yang melibatkan serta pegawai BI, kasir bank
umum, tim medis, jurnalis dan videographer
ini diselenggarakan di tiga pulau dan satu desa: Pulau Moyo (Kabupaten
Sumbawa), Pulau Medang (Kabupaten Sumbawa), Pulau Bojopulo (Kabupaten Bima) dan
Desa Pusu Kabupaten Bima.
Ekspedisi
Laskar Nusa ini dimaksudkan untuk menyosialisasikan uang rupiah dan menyediakan uang layak edar di daerah yang
terkategorikan 3T (Terdepan, Terluar, Terpencil) di NTB. Kegiatan ini juga
dirangkaiakan dengan kegiatan sosial berupa pemberian bantuan sarana pendidikan
dan peralatan olahraga, layanan pengobatan gratis, serta BI mengajar.
Layanan
pengobatan Gratis
Hudlori yang merupakan anggota
GenBi sejak tahun 2017 ini menerangkan, hal yang membuatnya terkesan saat
mengikuti Ekspedisi Laskar Nusa Tersebut yakni dapat menjelajah pulau terpencil
dan bertemu dengan masyarakat yang dapat bertahan dengan keadaan sangat
terbatas.
“Anak-anak
usia sekolah di sana memiliki semangat bersekolah yang tinggi, walaupun serba
terbatas. Baju seragam yang mereka pakai bukanlah baju seragam baru, melainkan
seragam lama milik kakak atau sumbangan tetangga”, tuturnya saat dihubungi
melalui whatsapp, Sabtu 26 Mei 2018
lalu.
Selain
kondisi pendidikan, kondisi kesehatan di tiga pulau dan satu desa tersebut pun
ikut menarik perhatiannya, karena dari setiap pulau yang dikunjungi sebagian
besar masyarakat masih mengeluhkan perihal kesehatan. Walaupun terdapat Pustu
(Puskesmas Pembantu) di desa setempat, namun hal tersebut masih belum memadai
kebutuhan layanan kesehatan untuk masyarakat.
“Penyakit yang dikeluhkan masyarakat cukup
beragam, dari yang ringan hingga lumayan parah, seperti hedrosipalus, gagal
ginjal, katarak, dan penyakit lainnya yang membutuhkan perhatian khusus”,
ucapnya.
Foto
bersama satgas “Ekspedisi lascar Nusa”
Selain
itu Hudlori menambahkan bahwa tantangan terberat yang dihadapi yaitu kondisi
ombak yang terbilang tinggi dan tidak terdapatnya dermaga untuk KRI HIU 634
bersandar, sehingga membutuhkan bantuan nelayan setempat untuk mengangkut semua
logistik yang dibawa.
Komentar
Posting Komentar